SMART Market

Inspiring for Smart Investing

BBJ segera rilis 4 komoditas syariah

WRITTEN BY YANI THURSDAY, 14 JULY 2011 07:09
Bisnis Indonesia Kamis, 14 Juli 2011.

JAKARTA : Bursa Berjangka Jakarta segera meluncurkan empat komoditas syariah yang mencakup kopi, kakao, minyak kelapa sawit dan olein, pada akhir bulan ini.

Bihar Sakti Wibowo, Direktur Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), mengatakan perseroan sedang merampungkan sistem dan prosedur perdagangan komoditas syariah, yang menjadi unit khusus dari BBJ. “Kalau tidak ada halangan dan semua sistem sudah siap maka komoditas syariah BBJ akan kami luncurkan pada 28 Juli mendatang.” Dari empat produk tersebut, hanya olein yang saat ini diperdagangkan di BBJ, tetapi dengan sistem konvensional. Komoditas kopi pernah diperdagangkan di BBJ dengan sistem konvensional, namun telah dihentikan. Adapun kakao syariah rencananya diluncurkan bersamaan dengan komoditas konvensional pada awal Agustus. Sedangkan untuk kopi, komoditas syariah akan meluncurkan lebih dulu dari komoditas konvensional. Bursa berjangka syariah ini akan menggunakan multiakad dalam kontrak dagang, berbeda dengan rencana sebelumnya yang menggunakan akad murabahah, seperti di Malaysia. “ Jadi ada beberapa akad yang akan digunakan diantaranya adalah murabahah dan walakah.”

Perdana Wahyu Santosa, konseptor komoditas syariah sekaligus pakar ekonomi syariah dari Universitas YARSI, mengatakan akad yang digunakan yaitu akad yang sudah mendapat fatwa seperti murabahah, walakah dan al ba’i , sehingga tidak perlu mengeluarkan fatwa baru, berbeda dengan bursa berjangka syariah Suq al Sila di Malaysia, yang menggunakan akad tawarruq. Akad tawarruq yang banyak digunakan oleh perbankan dan pasar uang di Malaysia memang belum mendapatkan fatwa halal dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia ( DSN-MUI). “Saat ini masih ada ulama yang menyatakan tawarruq haram. Mungkin Indonesia akan menjadi satu-satunya Negara yang tidak menggunakan akad tawarruq. Akibat dari penggunaan tiga akad secara sekaligus, biaya transaksi akan sedikit lebih mahal. “Namun secara kepercayaan , komoditas syariah di Indonesia akan lebih halal dibandingkan dengan Suq al Sila di Malaysia. DSN-MUI telah menunjuk dua orang Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk komoditas ini dan akan ditambah apabila bisnis ini terus berkembang. “DPS diarahkan untuk mengawasi komoditas yang menjadi asset jaminan dari transaksi. Jangan sampai transaksi dilakukan tanpa ada komoditasnya.

Bihar menambahkan bursa berjangka syariah ini memiliki prospek cerah ke depan karena akan mendukung pembiayaan dari bank syariah terhadap perdagangan komoditas. “ Beberapa perbankan yang ikut dalam perumusan komoditas syariah menyatakan bisnis ini memiliki prospek yang bagus di masa depan.

Farouk Abdullah Alwyni, Direktur International Banking dan Financial Institution PT Bank Muamalat Indonesia, mengatakan pihaknya mendukung peluncuran komoditas syariah.” Komoditas syariah mendukung produk perbankan syariah salah satunya bisnis treasury. “

September 29, 2011 - Posted by | Uncategorized

3 Comments »

  1. pak, ijin share tulisan ini untuk page facebook Index Saham Syariah Indonesia ya.

    Comment by Pramugiat Eddy | September 29, 2011 | Reply


Leave a comment